Jakarta.
AC Milan adalah klub luar negeri yang paling banyak penggemarnya di Indonesia. Tetapi, sampai akhir 2002, masih belum ada perkumpulan supporternya yang terbentuk di Indonesia.
Baru di awal 2003, terkumpul beberapa simpatisan AC Milan (Milanisti) yang mempunyai keinginan sama untuk membentuk suatu wadah buat para Milanisti yang tergabung didalam sebuah wadah fans club.
Dimotori oleh dua orang pada waktu itu, Jamzer dan Ajunk, akhirnya dimulai rekonsiliasi oleh beberapa Milanisti. Melalui mailing list dan media cetak. Akhirnya berkumpulah 7 orang pada pertemuan pertama di Bale Aer, yaitu : Jamzer, Ajunk, Decy, Affan, Lena, Toel Maldini dan Aries.
Setelah beberapa kali pertemuan, dan bergonta-ganti personel, akhirnya pada Minggu, 16 Maret 2003, bertempat di KFC, bale air, Jakarta. Berkumpulah 10 orang Milanisti yang mempunyai tekad dan komitmen yang sangat serius untuk membuat Fans Club AC Milan.
Beberapa nama yang hadir pada hari itu adalah Jamzer, Ronald, Arief Ikram, Lena, Ajunk, Toel Maldini, Haris Nasution, Toni, Decy dan gugun.
Akhirnya dideklarasikanlah Fans Club AC Milan pertama dengan nama Milanisti Indonesia, yang artinya “Fans Club AC Milan di Indonesia”. Arif Ikram terpilih secara aklamasi untuk menduduki posisi Ketua Milanisti Indonesia yang pertama.
Dimasa awalnya, sekretariat Milanisti Indonesia (MI) terletak di Jl. Biak No. 3, Cideng, Roxi, Jak-Pus. Dari sanalah organisasi ini berjalan.
Baru beberapa minggu resmi berdiri MI melakukan gebrakan dengan menyelenggarakan acara nonton bareng bekerjasama dengan tabloid Bola. Saat itu pertandingan pertama babak semifinal Liga Champions 2002/03.
Melajunya Milan hingga final dan akhirnya menjadi juara membuat perkembangan MI sangat pesat sekali. Bahkan diluar perkiraan. Beberapa orang dari luar kota pun ikut bergabung.
Bekerjasama dengan Tabloid Bola kami mengadakan Grand launching. Dengan tujuan meningkatkan eksistensi kami. Hadir pada saat itu selain member, adalah beberapa undangan dari sesama Fans Club seperti IndoManutd, Laziale Indonesia, BigReds, dan The Jak Mania.
Berkembangnya MI menuntut pula perubahan. Pada akhir 2004, terjadi perubahan pada kepengurusan dengan ditandai oleh bergantinya posisi ketua dari Arif Ikram kepada Jams Ricky (Jamzer).
Pada periode selanjutnya. Kepemimpinan MI kembali berubah. Kali ini melalui proses yang bisa disebut paling demokratis diantara para fans club asing. yaitu melalui pemilu, Terpilihlah saudara Filbert Barnabas untuk menduduki posisi Presiden Milanisti Indonesia.
Kegiatan
Selain kegiatan nonton bareng. MI pun setiap beberapa bulan mengadakan gathering dan latihan futsal setiap minggunya. Pada awal berdiri gathering diadakan di lapangan bola pasir senayan.
Seiring dengan makin populernya futsal, MI pun beralih ke lapangan futsal hingga saat ini team futsal MI masih tetap eksis dan terus membawa bendera MI di setiap turnamen yang diikuti.
Turnamen pertama yang di ikuti MI adalah turnamen bola pasir di senayan yang saat itu diadakan oleh TV7 dalam rangkan ulang tahun One Stop Football. Sampai sekarang pun MI masih sering diajak berpartisipasi dalam rangka turnamen eksebisi antar fans club.
Setiap akhir pekan MI mengadakan latihan futsal yang terbuka bagi member dan para Milanisti lainnya. Biasanya dilanjutkan dengan obrolan hangat tentang Milan.
Kegiatan yang paling di tunggu para Milanisti adalah nonton bareng. MI sudah beberapa kali mengadakan acara nonton bareng. baik dengan fans club lawan ataupun nonbar secara internal
Diluar kegiatan itu MI pun sering kali mengajak para Milanisti untuk refreshing keluar kota Jakarta. Yang pertama adalah pertengahan tahun 2006 yaitu mengadakan acara ke puncak, peresmian sezione bandung, Jogjakarta, Cirebon Dan yang terakhir adalah gathering nasional sekaligus pelantikan pengurus baru periode 2008-2010 pada bulan juli lalu
Antar Fans Club
Hubungan baik MI tidak hanya kepada sesama Milanisti, tapi juga menjalin hubungan baik atar sesama Fans Club. Baik itu local maupun yang asing.
Banyak yang bilang lahirnya MI memicu lahirnya fans club lain. Tercatat setelah MI, lahir pula fans club Inter, Juventus, Chelsea bahkan BigReds (fans Liverpool) yang sudah lama vakum bangkit lagi.
IndoManutd, Laziale Indonesia, Inter Club Indonesia, Juventus Forever Indonesia, BigReds Liverpool, Chelsea Indonesia, dan masih banyak fans club lain yang menjadi sahabat kami.
Tidak hanya fans club luar, tapi yang local pun kami dekat. Bahkan pada pertengahan 2004. MI sempat mengadakan kunjungan ke sekretariat The Jak Mania di stadion Menteng. Itu lah awal dimana MI ikut peduli kepada sepakbola nasional.
Kepedulian MI pada sepakbola nasional ditandai dengan dukungan langsung ke stadion setiap kali tim nasional Indonesia bermain.
Bahkan MI sudah memiliki spanduk bertuliskan Forza Indonesia untuk sekedar memberikan semangat kepada tim nasional yang sedang bermain.
Dalam catattan pengurus, MI sudah beberapa kali hadir distadion. Dimulai ketika Indonesia tampil di Piala Tiger 2004, Piala Asia 2007 sampai yang terakhir adalah mendukung langsung tim nasional U-23 saat menghadapi Lebanon di stadion Lebak bulus.
Lima Tahun
Seperti halnya AC Milan, Milanisti Indonesia pun memiliki prinsip kekeluargaan. Dan itulah yang di tanamkan para pendiri organisasi ini kepada para membernya.
Masa Lima tahun telah MI lalui. dan banyak sekali kesalahan dan kekurangan yang MI lakukan. Mungkin ada baiknya sebagai organisasi yang pasti akan besar ini untuk terus belajar dari kesalahan dan kekurangan yang terjadi selama ini. sehingga bisa memperbaiki diri.
Mudah-mudahan di tahun-tahun yang akan datang Milanisti Indonesia akan tetap eksis bahkan bisa diakui, bukan saja di Indonesia tapi juga di Italia. Dan bisa melebarkan sayap mulai dari sabang hingga merauke.
Hendra Gugun terpilih sebagai Presiden Milanisti Indonesia ke 4 utk masabhakti periode 2010-2012, setelah melalui proses Pemilihan Raya yang diselenggarakan serentak kemarin di Jakarta dan 22 sezione (kota) lain seluruh Indonesia
Hasilnya Gugun unggul suara dibandingkan 2 calon lain yaitu Raja Purba dan Andri Susanto
Milanisti Indonesia ” La Comunita’ dei tifosi Milan nel Indonesia “
Sumber : Aya , Milanisti Indonesia